1. Mati karena saluran pembuangan
(selokan)
Ini adalah kematian aneh, menyedihkan dan
sangat tragis. Pada tahun 2008, seorang pria
Kanada tewas setelah berusaha mengambil
dompetnya yang dicuri dan masuk pada
saluran pembuangan air (selokan). Dia
menelepon polisi sebelum mengambil dompet
tersebut di selokan. Tapi polisi menemukan
kepala pria tersebut sudah terjepit di selokan
beberapa meter di bawah jalan (selokan di
bawah jalan raya). Ia sempat dilarikan ke rumah
sakit, tapi kemudian nyawanya tak
terselamatkan.
2. Mati karena deodoran
Pada tahun 1998, seorang anak laki-laki usia 16
tahun asal Inggris meninggal karena serangan
jantung setelah terpapar uap deodoran
(deodoran spray) terlalu banyak. Dia tampak
terobsesi dengan kebersihan pribadi dan ingin
selalu segar, jadi dia semprot seluruh tubuhnya
dengan deodoran minimal dua kali per hari. Ia
tidak pernah berpikir berada dalam bahaya.
Hasil otopsi menemukan bahwa ada 10 kali lipat
jumlah butana dan propana yang mematikan di
aliran darahnya. Ternyata anak itu sering
menggunakan deodoran di tempat yang
sempit, padahal produk seperti itu
direkomendasikan untuk digunakan di tempat
berventilasi baik.
3. Mati karena jenggot
Banyak orang yang tercatat memiliki jenggot
terpanjang, yang terbaru adalah seorang pria
Kanada bernama Sarwan Singh yang
memegang Guinness World Record karena
memiliki jenggot terpanjang (2,36 m). Tapi tak
ada satu pun orang yang bermasalah dengan
memiliki jenggot panjang, kecuali seorang pria
asal Austria pada pertengahan tahun 1500-an.
Jenggot Hans Steininger hanya 1,4 m, tapi itu
membuatnya mengalami kejadian buruk. Hans
diketahui selalu menggulung jenggotnya di
dalam tas, tetapi suatu hari pada tahun 1567 ia
tak sempat melakukan ritual tersebut. Ketika
sebuah kebakaran terjadi di kota, ia tersandung
karena jenggotnya saat mencoba
menyelamatkan diri. Dilaporkan bahwa lehernya
patah dan tewas pada kebakaran tersebut.
4. Mati karena domba lapar
Domba adalah makhluk yang sangat jinak dan
diketahui bahwa hewan berbulu lebat tersebut
adalah pemakan rumput. Sayangnya, pada
tahun 1999, Betty Stobbs, seorang wanita di
Inggris menemukan bahwa domba juga dapat
memiliki sisi agresif jika sudah cukup lapar. Di
suatu malam, ketika Stobbs akan memberi
makan domba peliharaannya, kawanan domba
tersebut justru mengejar Stobbs yang sedang
berada di all-terrain vehicle (ATV). Ia terjatuh
dan tertimpa oleh kendaraan tersebut.